Banyak orang hidup yang memaknai hidup dan kehidupan ini dengan pemahaman yang tidak sama, pandangan yang berbeda. Tentu saja, ini semua dipengaruhi oleh sejauh mana pengetahuan masing-masing orang dalam mengenal dirinya. Tergantung ia memahami dirinya sebagai siapa. Dari sinilah semua bermula. Bila dia mengenali dirinya sebagai manusia yang tak bertuan, maka dia akan menentukan sendiri sebebas-bebasnya apa dan bagaimana hidupnya. Sebaliknya, bila dia mengenal dirinya sebagai manusia yang dimiliki oleh tuannya, maka dia akan mengikuti petunjuk dari tuannya tentang apa arti hidup dan kehidupan ini.
.
Lalu bagaimana dengan manusia yang meskipun dia tahu kalau atas dirinya ada pemilik yang berkuasa, tapi dia nyatanya tidak memahami dengan benar tentang hakikat hidup dan kehidupan ini? Hhmmm.... itu adalah jenis manusia yang tidak mau tahu, yang bergerak hanya berdasarkan nalurinya saja sebagaimana sifat hewani. Apa yang memuaskan dirinya sajalah yang menuntunnya dalam menjalani hidup dan kehidupan. Iya.., seperti itulah. Ini seperti hewan yang cerdas meski tak berpikir. Ini adalah seperti manusia yang berpikir tapi sesungguhnya tidak berpikir.
.
Namun, bagi seseorang yang menyadari kalau dirinya adalah sekedar bawahan saja, bahwa ada tuan yang memilikinya, yang berkuasa atas dirinya dan yang mengatur hidupnya, maka dia akan tahu diri, tahu akan ketidaktahuannya. Karenanya, dia akan mencoba mencari tahu dengan cara bertanya kepada tuannya tentang untuk apa dia hidup, bagaimana seharusnya dia bersikap dalam kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar